Kami berjalan berabad-abad,
Dalam jurang yang gelap-gulita,
Tidak berharap tidak berhajat,
Tidak berpikir tidak bercinta.
Dewata lupa kepada kami,
Kaum marhaen anak sengsara,
Kami bekerja setengah mati,
Orang bersenang tertawa-tawa.
Kalau engkau sesungguhnya ada,
O, Dewata, mengapa kiranya,
Kami diikat dalam penjara,
Biarpun kami tidak berdosa?
Karya : Sanusi Pane
02.37 |
Category:
poems
|
Hanya bisa tengkurap berpaling
Bertameng tempurung kura-kura
Tameng dari segala riuh cinta
Melebur asa jadi sirna
Belenggu yang menyiksa
Seolah tlah jadi kekasih
Kekasih pembawa kehancuran
Hingga tak pernah lepas dari ketakutan
Asa tlah lenyap
Terganti sesal yang membara
Penantian ini tak berarti
Karena terlambat sudah
Aku bukan pujangga
Dan tak kan bisa jadi pujangga
Hanya insan biasa yang tak sempurna
Mencoba bangkit dari segala keterpurukan
07.08 |
Category:
marin's poems
|